Bolehkah Orangtua Menyantap Masakan Aqiqoh Anak Sendiri?

Aqiqoh merupakan amalan untuk menebus kelahiran seorang bayi. Amalan ini dianjurkan dilakukan sebagian hari setelah kelahiran.

Direkomendasikan pula untuk mengundang sejumlah orang dikala melakukan aqiqah. Ini ditujukan untuk berbagi kebahagiaan dengan banyak orang atas kelahiran si bayi.

Daging kambing yang disembelih dipakai sebagai sajian untuk para tetamu aqiqah. Namun, apakah bapak serta ibu diperkenankan makan sajian aqiqoh si kecilnya, mengingat terdapat elemen sedekah di dalamnya?

Dikutip dari website Konsultasi Syariah, Ibnu Qudamah dalam kitab Al Mughni memberikan penjelasan mengenai sajian aqiqoh. Ibnu Qudamah menyebut syariat aqiqoh sama seperti aturan kurban. Cek beraneka informasi perihal aqiqah murah bekasi disini.

"Yang lebih mendekati, aqiqoh diqiyaskan dengan berkurban. Karena ini ibadah yang disyariatkan serta tak sepatutnya seperti kurban. Sebab sama dengan kurban berhubungan sifatnya, sunah-sunahnya, ukurannya, serta syaratnya. Sehingga dalam hukum penyalurannya juga disamakan."

Dalam hal ini shohibul kurban diperkenankan memakan sajian daging kurbannya.

Hal ini seperti tercantum dalam hadis dari 'Aisyah RA.

Aqiqah yang sesuai sunah, untuk anak lelaki 2 kambing, buah hati perempuan seekor kambing. Dimasak utuh tulangnya, tak dipecah tulangnya, dimakan sendiri, diberi ke orang lain, dan disedekahkan.

Dapat diambil inti sari, orang tua diperkenankan turut memakan sajian daging aqiqah.

Dibiarkan bagi orang tua untuk memakan beberapa dari aqiqah buah hatinya, dengan beberapa alasan :
1. Secara prinsip, peraturan aqiqah sama dengan aturan qurban
2. Terdapat keterangan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha terkait aqiqah : Aqiqah yang pantas sunah, untuk anak lelaki 2 kambing, anak perempuan seekor kambing. Dimasak utuh tulangnya, tidak dipecah tulangnya, dimakan sendiri, diberikan ke orang lain, dan disedekahkan.